Beranda | Artikel
Tanda Celaka
Minggu, 23 Agustus 2020

Tanda Celaka

Ibnul Qayyim mengatakan, 

 طُوْبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ، وَوَيْلٌ لِمَنْ نَسِىَ عَيبَهُْ وَتَفَرَّغَ لِعُيُوْبِ النَّاسِ، فَالاوَّلُ عََلامَةُ السَّعَادَةِ، وَالثَّانِى عَلامَةُ الشَّقَاوَةِ

“Sungguh beruntung orang yang sibuk dengan kekurangan dirinya sehingga tidak pernah memikirkan dan membicarakan kekurangan orang lain. Sungguh celaka orang yang lupa kekurangan dirinya sendiri lantas fokus memikirkan dan membicarakan kekurangan orang lain. Sikap pertama adalah indikator orang yang beruntung dan bahagia. Sedangkan sikap kedua adalah indikator orang yang sengsara lagi celaka.” (Thariq al-Hijratain karya Ibnul Qayyim hlm 271)

Semua orang pasti punya kekurangan baik dalam iman, ibadah, ilmu, akhlak, adab, tutur kata dll.

Tidak ada manusia yang sempurna. 

Manusia hebat adalah orang yang mengenali dirinya dan mengenali kekurangan dirinya lantas sibuk memperbaiki diri.

Sibuk memperbaiki diri adalah ciri orang hebat, beruntung dan bahagia dunia dan akhirat. 

Sedangkan orang yang hanya bisa melihat kekurangan orang lain tidak akan memperbaiki dirinya sendiri. Sehingga tidak ada peningkatan kualitas diri.

Bahkan dia cenderung hobi membicarakan kekurangan orang lain dan menjadi orang yang bangkrut dan merugi di akhirat. 

Kerugian yang paling jelek adalah kerugian di akhirat.

Semoga Allah selamatkan penulis dan semua pembaca tulisan ini sehingga tidak menjadi orang yang bangkrut di akhirat. Aamiin. 

Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.


Artikel asli: https://nasehat.net/tanda-celaka/